29/03/11

~ Indahnya Memaafkan ~

”Tatkala kita sampai pada suatu keadaan dimana masing-masing dari kita merasakan sebagai yang bersalah , maka akan timbul saling pengertian. Kemudian bisa saling memaafkan, bukankah hal ini menjadi peristiwa yang indah? Bila kita mampu mengerti dan menyadari kesalahan masing-masing, maka akan tercipta penyelesaian yang indah atas suatu masalah. . .”

Memaafkan Itu Sehat !

Tidak dipungkiri, masalah yang cukup berat adalah kemauan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Berat ringannya keiklasan untuk memaafkan terkait dengan besar kecilnya rasa kesal, atau dendam kita terhadap seseorang. Semakin dalam rasa kekesalan, kebencian, dan permusuhan kita pada seseorang, maka semakin berat pula kerelaan kita untuk memaafkan.

Secara psikologis, yang mendapatkan keuntungan dari sikap memaafkan adalah pihak yang memaafkan, bukan yang dimaafkan. Secara psikologis, bukankah benci itu suatu beban yang memberatkan kita? Rasa benci itu juga bagaikan luka. Bila kebencian kita pelihara, sama saja kita memelihara luka diri. Dan bila kebencian telah berubah menjadi dendam yang menuntut balas, maka luka itu semakin kita perdalam dan semakin perih kita rasakan sebelum dendam terlaksana. Namun ketika dendam telah terlaksana, benarkah luka atau beban yang berat dipikul kemana-man tadi akan hilang? Pengalaman mengatakan: “tidak”, dan permusuhan akan meningkat, yang berarti semakin dalam kita menyayat kulit hati yang telah luka dan perih tadi. Bukankah itu semakin sakit?

Memafkan sesungguhnya merupakan terapi jitu untuk kesehatan. Bagaimana tidak? Begitu kita memafkan orang, maka beban berkurang, luka membaik. Dan bila benci serta dendam telah hilang sams sekali dari hati kita, maka betapa sehat dan ringannya kita menjalani hidup ini.

Orang yang memelihara kebencian sama halnya memelihara penyakit. Jadi benar adanya jika pribadi pemaaf itu membuat badan kita sehat. Apabila kita sudah terpola untuk ikhlas dan saling memaafkan, maka suasana psikologis kita menjadi bersih.

5 (Lima )Langkah Menyucikan Emosi dengan Memaafkan


1. Cari tempat untuk menyendiri


Langkah pertama adalah mencari tempat tenang untuk memberi waktu bagi diri sendiri tanpa gangguan orang lain. Tak perlu tempat yang jauh. Anda bisa menemukannya di dalam rumah. Sebagian orang memilih kamar mandi sebagai tempat paling tepat untuk menyendiri. Karena di sana lah ia bisa memikirkan dirinya, dan meminimalisasi gangguan dari campur tangan pihak lain. Anda juga bisa memilih kamar lain di dalam rumah dimana tak ada satupun orang berani masuk ke dalamnya.

2. Tenangkan diri


Setelah menemukan tempat tenang dan memastikan tak akan ada gangguan, mulailah menenangkan diri. Fokuslah pada diri sendiri dengan menutup mata dan tak usah pikirkan lagi apa yang telah terjadi dan memicu emosi Anda. Cara menenangkan diri, setelah menutup mata, tariklah nafas mendalam dan keluarkan perlahan. Ulangi hingga 10 kali.


3. Jujurlah pada diri sendiri


Menenangkan diri dengan mengatur nafas membuat tubuh lebih rileks. Fokuslah pada diri sendiri dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri. Jawab dengan jujur pertanyaan ini:

* Siapa saya?
* Apa yang ada di tubuh saya?
* Apa yang saya pikirkan?
* Dari mana pikiran saya berasal?
* Apa yang saya rasakan dan mengapa saya merasa seperti ini?


Jika Anda menjawab pertanyaan di atas dengan jujur, Anda bisa fokus kepada sikap memaafkan. Mengapa? Karena ketika Anda sudah sangat sadar atas diri Anda sendiri, Anda lebih mampu mengendalikan keadaan, termasuk saat sedang emosi atau bahkan tersakiti. Rumusnya adalah, Anda perlu mengenali dan memahami diri sendiri sebelum memaafkan.

4. Berikan maaf kepada orang yang menyakiti Anda


Langkah tersulit pada tahapan ini adalah mengatakan "Saya memaafkan kamu". Mengatakan hal ini tidak mudah tetapi harus Anda lakukan untuk melepaskan diri dari jeratan emosi negatif dan menjadi stres karenanya. Anda harus menghancurkan jeratan tersebut agar pikiran, tubuh dan jiwa Anda terbebaskan. Teknik membebaskan diri dari emosi negatif adalah dengan mengatakan "Saya memaafkan kamu" sebanyak tiga kali begitu Anda merasa emosi. Meskipun Anda merasa bukan sebagai pihak yang bersalah, Anda tetap perlu mengatakan "Saya memaafkan kamu" di hadapan orang lain, atau hanya pada diri sendiri. Dengan begitu, Anda memberikan ruang pada diri untuk bebas dari emosi negatif dan memberikan kesempatan untuk bahagia dan menikmati kehidupan Anda selanjutnya.

5. Melatih tersenyum


Anda akan mendapatkan ketenangan dan keharmonisan dalam diri dengan melatih diri untuk memaafkan. Melatih pernafasan,kontrol diri dengan empat cara di atas tadi, membuat Anda lebih kuat secara emosional. Anda mampu menaklukkan masalah apapun dan kapanpun juga. Apapun situasinya, Anda mampu menghadapi dengan tenang dan senyuman. Percayakan diri Anda untuk melakukannya.







(Humas BPT Sragen / neidna ~ dari berbagai sumber)

Sedikit renungan hidup

Bersyukurlah pasti Allah akan menambahkan nikmatNya kepadamu,
bersabarlah pasti Dia akan meringankan beban2 penderitaanmu,
bertawakallah kepadaNya pasti Dia akan menolongmu.

Jika menghadapi suatu masalah maka berdoalah dengan sungguh2, berusahalah untuk mencari penyelesaian masalah itu sesuai dengan aturan Allah dan RasulNya, pasti ada kemudahan2 dalam menyelesaikannya. Yakinlah kepada janji Allah masalah itu sudah disesuaikan dengan kemampuan kita, tinggal sabar melalui cara Allah

Berat ringannya atau sulit mudahnya suatu masalah tidak tergantung kepada besar kecilnya masalah tapi tergantung kepada besar kecilnya jiwa dan hati kita dalam menghadapi masalah2 tersebut.
Betapa banyak masalah2 kecil yang menimpa seseorang tapi karena jiwanya kerdil dan hatinya sempit maka masalah tersebut menjadi berat dan sulit baginya.
Namun sebaliknya ada orang yang ditimpa masalah2 besar tapi karena dia berjiwa besar & berhati lapang maka masalah2 tersebut terasa ringan dan mudah baginya.




Tiada masalah yang sulit dan tiada , jika kita tetap semangat dan yakin pada Allah, pasti Allah selalu memberikan kemudahan dan jalan keluar dari semua masalah hidup kita

Kebahagiaan dan kesusahan hidup yang hakiki itu terpusat pada hati dan prasangkamu, bukan sempit/lapang riskimu, fasilitas2 duniamu/apapun yang dianggap menyenangkan keinginanmu. Orang yang sudah benar2 beriman dan bertakwa tidak akan ada kekhawatiran dan kesedihan hati bahkan  berbahagia walau keadaannya sempit

Jika kita telah ikhlas kepada takdir Allah yang ditetapkanNya kepada kita, maka kita akan menerima semua itu dengan lapang dada, seberat dan sesulit apapun masalah2 tersebut.
Dengan demikian hatipun akan tenang dan tenteram, inilah yang akan membuat kita menjadi kuat dan akhirnya masalah2 itu akan menjadi ringan dan mudah untuk kita hadapi.



Tiada yang dapat membantu meringankan beban atau menambah kebahagian hidup kecuali menerima serta mengembalikannya kepada Allah. Setiap kekurangan Innaalillahi wa innaa ilahi raajiun, setiap kelebihan Alhamdulillah, inti dua ucapan itu menerima dan mengembalikan pada Allah itulah dasar sabar dan syukur padaNya

Jika saat ini kamu ditimpa masalah yang sangat pelik sehingga kamu merasa tak mampu mengatasinya maka yakinlah bahwa kamu bisa menghadapi semua itu karena Allah tak pernah membebani hambaNya melebihi kesanggupannya, perbanyaklah membaca 2 ayat terakhir surat Al Baqarah dan renungkanlah maknanya, pasti hatimu akan tenang

Hidup ini penuh dengan ujian dan tantangan, setiap orang memiliki ujiannya masing2. ada yang diuji lewat harta, anak, suami/isteri, ilmu, jabatan, pekerjaan, kesehatan dll.
Dengan ujian2 tersebut Allah ingin mengetahui apakah kita layak disebut hambaNya yang tetap beriman dan beribadah kepadanya.



Orang berjiwa besar selalu tenang dan sabar dalam menghadapi setiap masalah, dia yakin bahwa dia lebih besar dari masalah2 tersebut. Sehingga masalah2 besar akan menjadi kecil baginya dan dengan mudah dapat diselesaikannya.



Karenanya, berjiwa besarlah selalu hai saudaraku, pasti seluruh masalahmu akan terasa mudah dan selalu ada jalan keluarnya.


Semoga bermanfaat :) Amien

 
copas : SMS Tausiyah

 

Sulit dibaca...

Ada yang mengatakan ini sulit dibaca,,,mungkinkah ??? bukan sulit dibaca tapi mungkin yang dimaksud adalah sulit tuk di cerna.
Ya mungkin memang iya,,tak semua kata hanya bisa dicerna dengan dibaca. Adakala kata harus dibaca dengan rasa hingga nanti kan kau mengerti maknanya.
Atau memang tidak, tidak semua kata harus dibaca dengan rasa,,karena jika kita salah memberi rasa maka makna pun kan menjadi carut marut.
Aku memang tidak bisa membuktikan bagaimana tuk membedakannya, tapi aku yakin setiap dari kalian mampu tuk mengerti itu dari awal dengan perlahan.
Dan aku pun juga tak sepandai itu untuk bisa mencerna semua kata yang tercipta.
Intinya,,,aku masih belajar untuk membuat rasa dan tidak membuat rasa dalam setiap kata demi kata yang berbeda

Selamat mencoba untuk mengerti,,,sesuatu yang SULIT DIBACA

28/03/11

W.A.N.I.T.A

Ketika Tuhan menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enam.
Malaikat datang dan bertanya,Mengapa begitu lama, Tuhan?
Tuhan menjawab:Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?"

2 Tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan , dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini
Malaikat itu takjubHanya dengan dua tangan?....impossible!
Dan itu model standard?!
Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya.

Oh.. Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA.
O yah Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari.
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita-ciptaan TUHAN itu.

Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN ? Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.
Dia bisa berpikir?, tanya malaikat. 
Tuhan menjawab:Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi."

Malaikat itu menyentuh dagunya....
TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya. 
Itu bukan lelah atau rapuh....itu air mata, koreksi TUHAN
Untuk apa?, tanya malaikat

TUHAN melanjutkan:
Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.
Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN kata malaikat.
ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita- ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!"

Ya mestii!
Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.

Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidakadilan.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya.
Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
Cintanya tanpa syarat.

Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa .
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran

Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.
Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita:
Dia lupa betapa berharganya dia...






Interprated by :
Lins_View inspires Yall from any sources
Deeply Humble
www.lintong.s5.com






21/03/11

Menangis

Menangis itu indah, menyehatkan, dan simbol kejujuran

Dua ilmuwan pernah melakukan penelitian disertasi tentang air mata. Kedua peneliti tersebut berasal dari Jerman dan Amerika Serikat. Hasil penelitian kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe berbeda dengan air mata yang mengalir karena kecewa dan sedih.

Air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe ternyata tidak mengandung zat yang berbahaya. Sedangkan, air mata yang mengalir karena rasa kecewa atau sedih disimpulkan mengandung toksin, atau racun. Kedua peneliti itu pun merekomendasikan agar orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air matanya. Sebab, jika air mata kesedihan atau kekecewaan itu tidak dikeluarkan, akan berdampak buruk bagi kesehatan lambung.

Menangis itu indah, sehat, dan simbol kejujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmatilah karena tidak selamanya orang bisa menangis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang Khalik adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif.

Orang-orang yang gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dan merindukan Tuhannya, air mata itu akan melicinkannya menembus surga. Air mata yang tumpah karena menangisi dosa masa masa lalu akan memadamkan api neraka.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi, "Ada mata yang diharamkan masuk neraka, yaitu mata yang tidak tidur semalaman dalam perjuangan fisabilillah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah."

Seorang sufi pernah mengatakan, jika seseorang tidak pernah menangis, dikhawatirkan hatinya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan mukanya menjadi cacat karena air mata yang selalu berderai.

Tuhan memuji orang menangis. "Dan, mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk." (QS Al-Isra' [17]:109). Nabi Muhammad SAW juga pernah berpesan, "Jika kalian hendak selamat, jagalah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu."

Ciri-ciri orang yang beruntung ialah ketika mereka hadir di bumi langsung menangis, sementara orang-orang di sekitarnya tertawa dengan penuh kegembiraan. Jika meninggal dunia ia tersenyum, sementara orang-orang di sekitarnya menangis karena sedih ditinggalkan.

Tampaknya, kita perlu membayangkan ketika nanti meninggal dunia, apakah akan lebih banyak orang mengiringi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan.

Jika air mata kerinduan terhadap Tuhan tidak pernah lagi terurai, apalagi jika air mata selalu kering di atas tumpukan dosa dan maksiat, kita perlu segera melakukan introspeksi. Apakah mata kita sudah mulai bersahabat dengan surga atau neraka.

Red: Budi Raharjo
Rep: Oleh Prof Nasaruddin Umar
Sumber : http://www.republika.co.id/

Katakanlah pada kehidupan tentang proses kita

Jika kau inginkan ku pergi..katakan
Jika kau inginkan ku menjauh…katakan
Dan,
Jika kau inginkan ku tak lagi ada disini..katakan
Semampu ku, ku akan langkahkan pijakanku tuk menjauh
Hanya satu pintaku..
Jangan lihat mata ku, karena hanya ini kejujuran yang akan tampak oleh mu
Mungkin aku memang bukan bayu yang kau harapkan
Mungkin juga ku bukan air yang kau inginkan
Apalagi..
Ku juga bukan embun yang kau impikan


Namun,
Ku berharap kau lah orang itu
Yang bisa membawaku dalam tawa dan duka bersama ditiap sisa nafas hidup
Iya…
Kau bukanlah nabi yang terlihat sempurna
Dan kau pun bukanlah mawar yang tanpa duri
Ku sadari itu sepenuhnya


Namun,
Aku pun bukan juga aliran sungai yang tanpa arus
Dalam inginku,
Hanya dan Cuma satu pintaku
Bicaralah….jujurlah..katakanlah..
Hanya itu


Aku tidak bisa bernafas tanpa jujur
Aku tidak bernyawa tanpa percaya
Dan…
Aku tidak gerak tanpa ada itu semua dalam keterikatan hati kita


Aku adalah kehidupan
Kehidupan adalah proses
Sedangkan proses…
Proses adalah kita


Katakanlah pada kehidupan mengenai proses kita














01/04/10

Ketakutan itu muncul tiba2, berarak pelan sejajar dengan wanginya mawar
Mungkin tak pernah tersadari oleh akal sehat, bahwa itu mampu meracuni sebagian hidup
Inilah dinamika dunia, terasa manis dan juga pahit
Disaat manis semua terasa penuh warna dan tergelak bahagia laksana mabuk oleh cawan-cawan anggur yang diteguk
Namun tatkala pahit menyeruak, mata mengais mangsa mencari duri yang menancap
Tak elak banyak kata yang menuduh namun itu bahkan menjadi jurang yang baru
lantas apa harus bersikap layaknya ratu yang mematung ?
Oh